Anak Yang Kukasihi

Anak Yang Kukasihi
Obamaputralaris

Monday, June 05, 2006

Indonesia Punya Hari Loper

LOPER'S DAY - Ratusan loper koran se-DKI Jakarta, Jumat (11/3), mendatang akan mengadakan The Loper's Day 2005 di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, dengan dihibur beberapa artis Ibukota.

Bagi loper, yakni pengantar, pengecer, dan pedagang koran di seluruh Indonesia, hari Jumat tanggal 11 Maret nanti merupakan hari yang paling berbahagia. Karena pada hari tersebut, akan dirayakan The Loper's Day 2005 atau Hari Loper 2005, yang penyelenggaraannya akan dilakukan secara besar-besaran di Istora Senayan, Jakarta.

Selain itu, pada saat yang sama juga akan dideklarasikan Yayasan Loper Indonesia (YLI), yakni lembaga yang mendapat otoritas dari penerbit dan agen dalam penyelenggaraan program kesejahteraan, pembinaan, dan pemberdayaan loper. Hal tersebut diungkapkan Ketua Panitia The Loper's Day 2005, Laris Naibaho dalam konferensi pers yang diadakan di gedung Suara Pembaruan, Senin (7/3).

Laris melanjutkan, hari loper merupakan hari cinta kasih untuk para loper seluas-luasnya. Gagasan untuk mencetuskan hari loper muncul karena ia menilai pekerjaan loper merupakan bagian terpenting dari sistem distribusi surat kabar.

Tanpa loper, menurutnya kepuasan pembaca tidak akan tercipta. "Dengan memberikan perhatian kepada para loper, mereka akan menjadi loper yang baik. Untuk itu, mari kita mengucapkan loperku sayang loperku manis, supaya mereka bekerja dengan manis," kata Laris.

Laris mengatakan, penyelenggaraan Hari Loper ini melibatkan seluruh penerbit yang ada di Indonesia. Pihaknya juga akan berusaha untuk membakukan tanggal 11 Maret nanti sebagai Hari Loper di Indonesia. Bahkan, ia pun berencana untuk menjadikan tanggal tersebut menjadi Hari Loper Sedunia.

"Walaupun Hari Loper ini lahir dari bumi pertiwi, tetapi kita akan berusaha mudah-mudahan akan dirayakan di seluruh dunia. Karena pada dasarnya di seluruh dunia ada loper, hanya namanya saja yang berbeda-beda," ungkap Laris.

Salah satu pendiri YLI, Rudy Sinaga mengungkapkan, alasan dibentuknya YLI adalah untuk membina dan mendidik para loper agar dapat hidup lebih baik. "YLI akan memberikan jaminan berupa asuransi kesehatan dan pendidikan. Jadi, walaupun berstatus loper, mereka tetap memiliki keahlian sesuai dengan minat mereka. Kita memberi pembinaan diluar pekerjaan mereka sebagai loper, salah satunya keahlian komputer," tutur Rudi.

Menurut Rudi, saat ini profesi loper tidak bisa dipandang sebelah mata. Walaupun masih berstatus informal, loper merupakan profesi yang sangat menjanjikan.

Ia melanjutkan, loper merupakan mata rantai paling ujung dalam pemasaran suratkabar. Ia pun mengusulkan agar sektor industri suratkabar dan agen tidak melupakan nasib para loper.
"Selama ini, mereka tidak pernah dipikirkan. Banyak dari mereka yang nasibnya belum baik. Padahal di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi saja jumlahnya mencapai 50.000 orang loper. Ini merupakan tugas semua pihak," lanjut Rudi.

Penyelenggaran hari loper nanti rencananya akan dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Selain itu, acara ini akan dihadiri oleh perwakilan loper, penerbit, insan pers, dan seluruh komponen masyarakat. Acara yang dimeriahkan oleh Ebiet G Ade, Joy dan Jelita Tobing, Geng Hijau, serta artis pendukung lainnya tersebut akan berlangsung dari pukul 12.00 hingga 18.00 WIB. (AAF/N-6)

Sumber : Suara Pembaruan

No comments: