Anak Yang Kukasihi

Anak Yang Kukasihi
Obamaputralaris

Tuesday, December 04, 2007

Surat Untuk Bisnis Indonesia

Jakarta, 30 November 2007

Kepada

Pelanggan Bisnis Indonesia tercinta.

Puluhan kali, atau mungkin juga sudah ratusan kali saya dan loper tercinta mengeluh kepada penerbit Bisnis Indonesia perihal buruknya pelayanan mereka, khususnya jam tibanya harian tersebut di keagenan kami Friendship Services.

Ada tanggapan. Biasanya, dengan pernyataan maaf secara lisan, maupun tertulis kepada kami. Tapi adakah arti permintaan maaf, jika hal yang sama berulang dan berulang terus?

Kami menyadari, pelanggan butuh Bisnis Indonesia. Tanpa bermaksud apriori, anda masih tetap berlangganan Bisnis Indonesia, pastilah karena harian tersebut anda butuhkan sebagai bahan referensi untuk perusahaan anda, atau anda sebagai pribadi untuk menyikapi perilaku bisnis yang putarannya demikian cepat.

Adakah yang bisa kami lakukan untuk mengubah agar Bisnis Indonesia bisa datang lebih awal di tempat anda? Tidak ada. Seberapa disiplin pun saya dan loper tercinta, atau sehebat apa pun komitmen kami untuk memberi pelayanan yang terbaik tidak akan pernah terwujud, karena pada akhirnya persoalannya berasal dari penerbit Bisnis Indonesia.

Kami telah memiliki system pelayanan. Sistem tersebut kami beri istilah “Arus Pelayanan.” Dan untuk mendukung hal tersebut, loper kami sudah hadir di agen mulai pukul 4.00 pagi. Anda bisa membayangkan, loper sudah menunggu harian tersebut mulai pukul 4.00. Ini bukan basa-basi. Atau membersihkan diri dengan melimpahkan kesalahan kepada orang lain. Maaf, ini bukan tabiat kami. 35 tahun sudah usia FS, dan bagi kami pelanggan adalah segalanya. Tanpa pelanggan, kami bukan apa-apa. Atau sebutlah kami semua akan menjadi jobless. Itu berarti, kecil kemungkinan , kami main-main dalam melaksanakn tugas ini.

Jadi,
kalau ada makian,
Cemoohan,
Ejekan,
bahkan “ancaman” dari langganan…
semua kami terima dengan lapang dada.

Kami harus tabah...

Saya percaya, semua itu, karena pelanggan masih mencintai keagenan kami. Karena kalau tidak, apa susahnya untuk mengatakan, “ Saya berhenti berlanganan.”


Pelanggan tercinta,

Surat ini tidak kami maksudkan untuk menyudutkan siapa-siapa. Bahkan tidak bermaksud untuk dikasihani. Tetapi, marilah kita bersama-sama menuntut hak kita kepada penerbit tersebut, bahwa kita mempunyai hak sebagai konsumen untuk mendapatkan pelayanan. Kita tidak berlangganan kertas. Tapi suratkabar, yang salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah A K T U A L I T A S.

Apakah suratkabar itu masih memenuhi syarat, jika agen pun baru menerima di atas pukul 6.00 bahkan terkadang hingga pukul 9.00? Sudah begitu, maksud saya, sudah terlambat, kita masih harus membayar dengan harga penuh. Jadi, “sampah” kita bayar dengan harga suratkabar. Ini tidak adil, dan melukai hati serta tidak menghargai zaman yang penuh dengan peradaban.

Pelanggan tercinta,

Surat ini sengaja kami kirimkan kepada anda, sekedar menenteramkan hati yang galau, gelisah, geram dan yang semacamnya. Karena siapa tahu diantara anda ada yang sukacita menemani kami mempertanyakan hal ini kepada penerbit Bisnis Indonesia.

Hidup Pelanggan,
Hidup loper.

Terima kasih,
Dan dengan setulus hati, perkenankan saya mohon maaf jika ada kata atau kalimat di atas yang kurang berkenan di hati anda.


Hormat saya,

Laris Naibaho

Teriring salam loper tercinta.

cc.
  • GM Bisnis Indonesia : Mary Gold
  • Pemimpin Perusahaan Bisnis Indonesia, Lulu Haryanto
  • Direktur Pemasaran Bisnis Indonesia
  • Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia