Berangkatlah
Dengan Damai
kendati
nafasmu t’lah berhenti
dan
engkau akhiri tugas menyertaiku di alam ini
tak
juga ada keengganan dari jasadmu
‘tuk
meninggalkan senyum indah persembahan akhirmu
padaku,
kekasihmu, oh , hasianku na lagu…
jasadmu
terbujur kaku kini,
tangisku
yang membahana takkan bisa membangunkanmu
engkau
memilih untuk pergi…
(tinggalkan
aku
tinggalkan
putra-putri
tinggalkan
cucu
tinggalkan
sahabat-sahabatmu
tinggal
semua yang mengasihimu)
jika
tangis tak lagi mengalirkan air mata
biarlah
ratapan menjadi musik penghantar jiwamu ke sorga
dan
senandung bersama, mengantar ragamu ke peristirahatan terakhir
Ah,
kupikir
kebersamaan kita tak akan pernah berakhir
kupikir
jika kebahagiaan dalam kehidupan selalu kita dekap berdua
maka kematian pun akan menjemput kita bersama
nyatanya…Oh!
seperti
katamu,
engkau
berangkat mendahului aku,
tuk
persiapkan segala sesuatunya di rumah Bapa
engkau
katakan, akan menyempurnakan segala hal
yang
belum sempat engkau persembahkan di bumi ini…
katamu,
sebelum engkau hembuskan nafas terakhirmu,
“Dinda,
Aku menantimu di kebun bunga, di samping telaga yang kuciptakan untukmu, dan di
sana engkau akan menari dan menyanyi, mengikuti suara sulingku, ‘ na sonang do
hita nadua…”
***
Menyampaikan Turut Berduka Cita,
Menyampaikan Turut Berduka Cita,
atas
meninggalnya Ayah Sahabat baikku Joy Tobing.
No comments:
Post a Comment