Anak Yang Kukasihi

Anak Yang Kukasihi
Obamaputralaris

Sunday, January 06, 2013


Surat dari Bang Thoyib

Isteriku, apa kabarmu ?

Sehatkah semua anak-anak hasil dari cinta kasih kita? Aku yakin, kalian pasti sehat-sehat, karena saya tahu persis, engkau adalah seorang wanita dan seorang ibu yang tabah dan penuh kasih sayang dalam merawat buah hati kita.

Isteriku aku sangat merindukanmu.

Tak bisa kugambarkan seperti apa kerinduan ini. Andaikan aku punya sayap, maulah aku terbang malam ini, lalu mendarat atau hinggap di atap rumah kita, dan dengan pelan-pelan turun melalui jendela untuk segera mengecup pipimu, mendekap tubuhmu, lalu  merajut erat sesuatu yang sudah tiga lebaran kita tidak lakukan.

Banyak yang bertanya padaku, mengapa sudah tiga lebaran tak pulang-pulang; apakah tidak mencintai lagi dirimu dan mengasihi anak-anak? Pertanyaan yang menusuk jantung dan menyayat hati. Tapi selalu kujawab dengan tegas dan penuh senyum, “ Demi kau dan sibuah hati, aku terpaksa begini…”

Yah. Aku terpaksa tidak pulang-pulang, karena pekerjaan di sini, membutuhkan tenaga dan pikiranku, pun dengan harapan, begitu aku pulang ke pangkuanmu, aku tidak lagi merantau, karena kuyakin, uang yang kukumpulkan telah lebih daripada cukup, untuk modal kita marrengge-rengge, sambil membesarkan kedua anak kita. Jadi, kalau mereka kemarin bertanya-tanya, mengapa aku tidak pulang-pulang, tentu sudah bisa kau jawab, karena sedang mencari uang untuk modal.

Isteriku, hasianku na lagu.

Lebaran tinggal beberapa hari lagi. Dengan kecepatan 3 sampai 4 kali sebelumnya aku mengerjakan tugas-tugas di sini. Dengan harapan,  sepeninggalku nanti, perusahaan ini akan tetap berjalan dengan baik.

Aku tidak merasa lelah mengerjakannya, bahkan, setiap kali membayangkan akan bertemu denganmu dan anak-anak kita , kekuatanku berlipat-lipat. Padahal sama sekali aku tidak minum jamu penguat atau minuman setara dengan krating daebg atau sejenis.  Ntah dari mana datangnya tenaga itu. Aku rasa, atau sebulahlah yakin, itu pastilah energi gabungan dari kalian; engkau dan anak-anak kita,  karena aku yakin, kalian juga sangat merindukanku.

Hasianku,

4 hari sebelum hari H, aku sudah akan sampai di dermaga dengan kapal Kambuna. Aku berharap, kau dan anak-anak akan menjemputku dengan penuh senyum. Sekedar engkau tahu, 2 hari yang lalu sudah kubelikan segala sesuatu keperluan Lebaran, tak ketinggalan jengkol , tauco dan ikan teri Medan menjadi bagian yang akan kupersembahkan padamu, sehingga pada Lebaran nanti, kita sungguh-sungguh  marayakan Idul Fitri  dengan kegembiraan. Tunggulah aku, jangan lupa paka odorono agar tidak mengganggu kemesraan kita pada saat itu.
*** 
(Dariku : Bang Thoyib)--sumber inspirasi, Obamaputralaris

No comments: