Anak Yang Kukasihi

Anak Yang Kukasihi
Obamaputralaris

Thursday, December 25, 2008

HIKMAH


Hikmah
(Orang Dalam)


Tahun 2009 produksi sepatu Irak akan membajiri pasar dunia. Ini tidak terkait dengan kwalitas yang lebih baik daripada sepatu made in Italia, atau harga yang lebih murah dibanding produksi China atau Indonesia. Tetapi lebih pada kebanggaan setiap orang, khususnya yang merasa dirinya tertindas atau yang selama ini terkungkung dalam ketakutan, karena kebebasannya telah “dikerangkeng” oleh AS, melalui George Bush. Estimasi ahli ekonomi sepatu tersebut akan sangat laku keras di dunia ketiga atau Negara-negara yang terbelenggu oleh hegemoni AS, termasuk Indonesia.

Memang, saat ini, pengadilan di Irak masih sedang memastikan, perusahaan sepatu mana yang memroduksi sepatu yang dipakai oleh Muntazer al Zaidi melempar George Bush. Karena terkait dengan hak patent, dan agar lebih mudah menghitung royalty bagi Zaidi?

Siapa Zaidi? Kok berani, dan siapa otak di belakang itu semua. Adakah konspirasi Internasional di belakang semua itu? Ataukah Zaidi hanya sekedar membuat sensasi dan mencari popularitas?
Pertanyaan-pertanyaan yang terlalu umum, tetapi sebenarnya persoalannya sangat sederhana, karena orang awam juga tau…


Zaidi hanyalah seorang reporter. Hanya bermodalkan card dia mudah masuk ke mana pun. Nah, inilah yang dipakai oleh prajurit-prajurit AS untuk menyampaikan message kepada Bush, bahwa mereka sudah lelah berperang dan rakyat Irak sudah jenuh dengan slogan-slogan AS yang menyatakan, bahwa mereka harus ada di Irak untuk kemakmuran rakyat Irak, yang pada kenyataannya tidak ada perubahan bahkan menyengsarakan lebih banyak rakyat.


Prajurit AS sudah sangat lelah. Mereka telah berjibaku dari perang yang satu ke perang yang lain; dari Lebanon pindah ke Afganistan, dan kemudian Irak. Doktrin Bush terhadap prajurit jelas. AS harus kuat. Dan harus bisa menjadi polisi dunia. Kenyataannya, ini hanya sekedar taktik dan strategi agar perusahaan minyak Bush aman dan bisa melipat-lipatkan keuntungan. Tentu saja para Jendral di sekeliling Bush menikmati priveledge. Karena sudah menjadi kepastian di zaman sekarang, tidak ada lagi sebuah perang yang jendralnya di depan. Karena itu, yang tewas dan menderita adalah prajurit. Para jendral hidup bermewah-mewah, dan Bush bisa ekspansi terus. Konsep Bush yang tidak bisa ditawar-tawar, setiap tahun harus tambah satu kilang minyak.


Sikap Obama?


Obama mendapat durian runtuh dari kejadian ini. Dia tersenyum. Dia tidak suka perang dan kekerasan. Ini sesuai dengan latar belakangnya yang sangat cerdas. Dia yakin, bahwa perang akan memakan energy dan biaya tinggi. Ancaman-ancaman bukanlah hal yang terlalu efektif. Ancaman, sangat melemahkan jiwa dan pasti menciptakan “api dalam sekam” atau sebutlah bom waktu yang sesewaktu bisa meledak. Setiap kali ada kesempatan, dia selalu menganjurkan untuk membuat masyarakat freedom from fear—bebas dari ketakutan.

Dalam pikiran Obama, untuk bisa mengontrol dunia, tidak lagi dengan peluru tajam , bom, dan atau segala sesuatu yang menakutkan. Dia yakin, dengan perbuatan baik cukuplah. Artinya dengan memberi bantuan ke dunia ketiga, semisal, pendidikan, pangan, pinjaman lunak dan kesehatan, serta alat-alat kerja yang dibutuhkan dunia ketiga, pasti akan membuat masyarakat dunia berpaling kepada kepada mereka.

Jadi untuk apa perang, jika dengan membantu dan atau perbuatan baik dapat mengontrol dunia?.
***
Selamat Natal bagi rekan yang merayakannya. Kita sambut 2009 dengan penuh optimism : metode SP. SP bukan Suara Pembaruan. Tapi : Smile and Peace. ( mohon maafku, jika ada ucapan dan perbuatanku yang tidak berkenan di hati semua rekan-rekan. )

No comments: