Anak Yang Kukasihi

Anak Yang Kukasihi
Obamaputralaris

Tuesday, February 05, 2013


Menggoreng Burung Terbang di Langit
(Manombur Lali Habang)
Oleh : Laris Naibaho

“Demi harga diri," ujar Sang Isteri.
"Maksudmu?" kejar sang suami.
"Kau harus mencalonkan diri jadi anggota DPR tahun 2014 ini, agar keluarga kita  tidak anggap remeh terhadapmu, dan juga supaya mereka melek, papa itu orang pintar, cerdas,  dan pantas masuk Senayan...," lanjut sang Isteri.
"Ah, kau ini, seperti tidak tahu saja betapa sulitnya hendak  menjadi  calon legislative (Caleg). Kau tahu, hanya untuk  mendapat nomor saja dari partai, harus bayar dulu administrasi  yang jumlahnya, sangat tidak mungkin kita penuhi. Juga, taruhlah lolos dari partai dan menjadi calon, apa kamu tidak sadar, biaya kampanye untuk mendulang suara itu tidaklah kecil? Sangat besar! Sangat besar! Padahal,  makan sehari-hari kita saja  tidak nyaman. Lebih sering  terancam,"jawab sang suami lembut, mencoba memberi pengertian ke isterinya.
"Saya tahu itu. Nanti pergi pun aku ke Eda, Ito, Nantulang, dan teman-temanku serta seluruh keluarga besarku untuk mendapat pinjaman. Nanti kalau papa  sudah di Senayan, pinjaman-pinjaman itu,  khan bisa kita kembalikan!  Malah jumlahnya bisa kita kembalikan lebih besar daripada pinjaman. Hitung-hitung bunga uang mereka di banklah selama kita pakai ," tangkis sang isteri.
"Kalau kalah?"
"Itulah kau. Semangatmu kerdil. Jangan berpikir kalah, dong! Berpikir menanglah. Karena di usiamu yang sudah di atas 50 tahun, satu-satunya cara mengubah kehidupan kita, adalah dengan dirimu menjadi anggota DPR. Karena di sana, selain gaji regular selama 5 tahun ditambah tunjangan ini dan itu, juga banyak hal yang bisa diproyekkan untuk mendapat komisi.  Kehidupan kita akan mentereng. Maka keluarga yang tadinya apatis ke kita akan berubah, dan rumah kita akan ramai dengan orang-orang yang minta sumbangan, pun  kita akan menjadi penentu segala hal di keluarga besar ini”.
"Aku tidak mengerti maksudmu. Sungguh mati, saya  tidak mengerti maksudmu, Mama!"
"Papa teramat cerdas. Tapi kalau saya yang mengajak diskusi, pikiranmu menjadi bias. Tak fokus dan selalu pesimis . Cobalah buka otakmu! Realitanya, dengan keadaan kita sekarang,  rumah  masih ngontrak dan hampir rubuh, mobil tak punya, maka,  hanya dengan menjadi anggota depeer lah papa, semua itu bisa kita miliki .”
"Kalau tidak menang atau tidak dipilih oleh pemilih, dan gagal jadi anggota depeer?" Kejar sang suami.
"Itu mudah. Harga ‘Buygon’ paling juga 200 ribu. Dan itu bisa kita peroleh dengan mengagunkan meja makan kita itu, dan segera menghuni istana kita yang indah di Sandio Hills," kata sang isteri dengan nada datar.
Sang suami diam. Dahinya mengkerut, lalu tertunduk lesu, serta dalam hati berdoa, "Bawalah aku Tuhan sesuai rancangan-Mu, sebelum aku kau kirim ke dunia ini—Boanma  au Tuhan, songon na dirancangmu hian, andorang so ditongos-Ho au tu Portibion."
***

No comments: