Tahun 2005 lalu, 1000 loper mendapat tempat di hati pemilik Sinar Mas Grup, dengan Buka Puasa bersama di Gedung Serbaguna, Senayan, Jakarta.
Akankah peristiwa yang serupa terulang tahun 2006 ini, dengan melibatkan loper yang lebih banyak?
Rumah maya ini merupakan kumpulan berita yang berasal dari isi pernyataan saya, di berbagai media massa, maupun tulisan-tulisan atau karya-karya saya sendiri baik yang sudah di publikasikan di media cetak atau pun belum. Mudah-mudahan Rumah Maya ini dapat memberikan informasi bagi pengunjung blogspot ini. Horas. Horas. Mauliate. Terima kasih.
Anak Yang Kukasihi
Friday, September 29, 2006
Thursday, September 28, 2006
A.Rahman : Setia Menjalani Profesi Loper
di Ruang Perpustakaan Laris Naibaho
Mantan guru SMP ini setia dengan profesinya sebagai loper. Enam belas tahun sudah menggelutinya, dan berharap pekerjaan ini akan tetap menempel dalam kehidupannya, karena percaya sebagai loper tidak kalah bergengsi dengan pekerjaan lain.
A.Rahman, loper yang setiap hari membeli media cetak untuk diantarkan ke langganan, terobsesi untuk menulis buku " Kiat menambah penghasilan loper" ini mengharapkan para penerbit juga peduli terhadap pendidikan loper.
Sebelum ini, dia sudah menulis sebuah buku yang kendati masih berbentuk diktat, tetapi isinya sangat berguna untuk para loper. Anda berminat? Hububungi Karyo Agency.
Monday, September 25, 2006
Kata-kata Bijak
(Kami tulis untuk Anda…!)
Do for everything, so that we can make possible for that impossible
Berbuatlah, hanya dengan begitu kita dapat membuat mungkin apa yang tidak mungkin
Think today and speak tomorrow
Berpikirlah hari ini dan berbuatlah hari esok
Good treat for the man who ever annoy you, exactly one day he would apologize for you
Perlakukanlah dengan baik orang yang pernah menyakitimu, niscaya pada suatu ketika ia akan minta maaf kepadamu
Some work that you do, don’t stop before get the product
Sesuatu usaha yang anda mulai, janganlah anda hentikan sebelum hasilnya anda rasakan
Don’t say all you know, but know all what are said
Jangan katakan semua yang diketahui tetapi ketahuilah semua apa yang dikatakan
Have money is good, but better have something what can’t be good by money
Mempunyai uang adalah baik, tetapi lebih baik lagi mempunyai sesuatu yang tidak dapat diperoleh dengan uang
Attentive with promise because it would measure your honesty
Hati-hatilah dengan berjanji karena hal itu akan menjadi ukuran sampai dimana keluhuran budimu
Be happy is the man finds wisdom and discernment, because it is more precious than corals
Berbahagialah orang yang mendapat hikmat dan pengetahuan karena hal itu lebih berharga dari batu permata
Health is better than wealth
Kesehatan lebih berharga daripada kekayaan
When mine is in, wisdom is out
Meminum anggur akan membuat orang khilaf
Life doesn’t present anything for everyone without work hard
Hidup tidak menghasilkan barang sesuatupun kepada manusia tanpa kerja keras
When you can’t get your idea on one way, get it on another way
Jika kamu tak dapat mencapai tujuanmu melalui satu jalan, berusahalah mencarinya dengan jalan lain
The time can make us very happy but it is also make us in sorrow and suffering
Waktu dapat menjadikan kita bahagia, tetapi waktupun juga dapat menjadikan kita menderita
Love your God so that he would stay with you obedient for your lord, and he would show the secret of the eternal truth
Cintailah Tuhanmu, dan Ia akan tinggal denganmu, taatilah Tuhanmu dan Ia akan memperlihatkan rahasia kebenaran yang sejati
Love is the live crown, also is the crown of them who are low and poor
Cinta adalah mahkota kehidupan, ia juga memahkotai mereka yang paling hina dina
Take care of your idea well, when your idea are lost it is same with the death
Peliharalah cita-citamu dengan baik karena bila cita-citamu padam maka samalah artinya dengan mati
The good man is the man who is feel shy when his words are more than his action
Orang baik ialah orang yang malu jika perkataannya melebihi perbuatannya
He who sows will reap
Siapa yang menabur akan menuai
Experience people cannot be easily deceived
Orang yang berpengalaman tidak mudah ditipu
There are few succesful adults who were not first succesful children
Menjadi orang yang berhasil harus dibina sejak kecil
A rider fell from his horse, since that time every man, who falls from his horse calls himself a rider
Seorang penunggang kuda jatuh dari kudanya, semenjak itu setiap orang yang jatuh dari kudanya menyebut dirinya penunggang kuda
***
(re-write : Laris Naibaho)
(Kami tulis untuk Anda…!)
Do for everything, so that we can make possible for that impossible
Berbuatlah, hanya dengan begitu kita dapat membuat mungkin apa yang tidak mungkin
Think today and speak tomorrow
Berpikirlah hari ini dan berbuatlah hari esok
Good treat for the man who ever annoy you, exactly one day he would apologize for you
Perlakukanlah dengan baik orang yang pernah menyakitimu, niscaya pada suatu ketika ia akan minta maaf kepadamu
Some work that you do, don’t stop before get the product
Sesuatu usaha yang anda mulai, janganlah anda hentikan sebelum hasilnya anda rasakan
Don’t say all you know, but know all what are said
Jangan katakan semua yang diketahui tetapi ketahuilah semua apa yang dikatakan
Have money is good, but better have something what can’t be good by money
Mempunyai uang adalah baik, tetapi lebih baik lagi mempunyai sesuatu yang tidak dapat diperoleh dengan uang
Attentive with promise because it would measure your honesty
Hati-hatilah dengan berjanji karena hal itu akan menjadi ukuran sampai dimana keluhuran budimu
Be happy is the man finds wisdom and discernment, because it is more precious than corals
Berbahagialah orang yang mendapat hikmat dan pengetahuan karena hal itu lebih berharga dari batu permata
Health is better than wealth
Kesehatan lebih berharga daripada kekayaan
When mine is in, wisdom is out
Meminum anggur akan membuat orang khilaf
Life doesn’t present anything for everyone without work hard
Hidup tidak menghasilkan barang sesuatupun kepada manusia tanpa kerja keras
When you can’t get your idea on one way, get it on another way
Jika kamu tak dapat mencapai tujuanmu melalui satu jalan, berusahalah mencarinya dengan jalan lain
The time can make us very happy but it is also make us in sorrow and suffering
Waktu dapat menjadikan kita bahagia, tetapi waktupun juga dapat menjadikan kita menderita
Love your God so that he would stay with you obedient for your lord, and he would show the secret of the eternal truth
Cintailah Tuhanmu, dan Ia akan tinggal denganmu, taatilah Tuhanmu dan Ia akan memperlihatkan rahasia kebenaran yang sejati
Love is the live crown, also is the crown of them who are low and poor
Cinta adalah mahkota kehidupan, ia juga memahkotai mereka yang paling hina dina
Take care of your idea well, when your idea are lost it is same with the death
Peliharalah cita-citamu dengan baik karena bila cita-citamu padam maka samalah artinya dengan mati
The good man is the man who is feel shy when his words are more than his action
Orang baik ialah orang yang malu jika perkataannya melebihi perbuatannya
He who sows will reap
Siapa yang menabur akan menuai
Experience people cannot be easily deceived
Orang yang berpengalaman tidak mudah ditipu
There are few succesful adults who were not first succesful children
Menjadi orang yang berhasil harus dibina sejak kecil
A rider fell from his horse, since that time every man, who falls from his horse calls himself a rider
Seorang penunggang kuda jatuh dari kudanya, semenjak itu setiap orang yang jatuh dari kudanya menyebut dirinya penunggang kuda
***
(re-write : Laris Naibaho)
Wednesday, September 13, 2006
Direktur Kelembagaan Komunikasi Sosial
Departemen Komunikasi Dan Informatika RI
Direktorat Jenderal Sarana Komunikasi dan Disemenasi Informasi
DR. Udi Rusadi, MS. Dosen dan pakar komunikasi Universitas Indonesia :
"Penerbit, kendati tidak memiliki hubungan langsung dengan loper, tetapi harus memikul tanggunggungjawab sosial terhadapnya. Dalam flow of news, mereka adalah rangkaian yang tidak bisa dipisahkan sampai sebuah media sampai kepada pembaca. Jika ada penerbit yang tidak mau tau, lalu siapa yang harus bertanggungjawab atas mereka?"
DR. Udi Rusadi, MS. Dosen dan pakar komunikasi Universitas Indonesia :
Eforia Kebebasan Pers sebuah Nostalgia
pada peluncuran Suratkabar dwi harian FOKUS di Hotel Milenim, Jakarta Pusat.
Eforia Kebebesan Pers
Begitu kran dibuka, agen pun ikut menerbitkan suratkabar. DAn terbitlah suratkabar Dwi harian FOKUS yang dibidani oleh RD Daluas sebagai Pemred dan Laris Naibaho sebagai Pemimpin Perusahaan.
Sayang keinginan untuk memberi ragam terbitan suratkabar terganjal oleh ketidak harmonisan pengelola, dan hehehe... ternyata semangat yang radikal tanpa diimbangi dengan kemampuan modal agak sulit berhasil. Dan FOKUS pun terkubur bersama-sama dengan media-media lain yang sudah lebih dahulu almarhum.
Tuesday, September 12, 2006
Klipping INDOPOS
Klipping INVESTOR DAILY
Investor Daily, Selasa 22 Agustus 2006 ( halaman 1)
Ketua Umum KONI Pusat Agum Gumelar dan Ketua Yayasan Loper Indonesia (YLI) Laris Naibaho membuka lari santai dalam rangka memperingati Loper's Day, Jakarta, Senin (21/8). Ribuan loper mengikuti perayaan yang digelar YLI dan didukung beberapa rnedia nasional ini untuk kebersamaan loper, sekaligus mempererat tali persahabatan dan mendukung kecintaan berclahraqa
Ketua Umum KONI Pusat Agum Gumelar dan Ketua Yayasan Loper Indonesia (YLI) Laris Naibaho membuka lari santai dalam rangka memperingati Loper's Day, Jakarta, Senin (21/8). Ribuan loper mengikuti perayaan yang digelar YLI dan didukung beberapa rnedia nasional ini untuk kebersamaan loper, sekaligus mempererat tali persahabatan dan mendukung kecintaan berclahraqa
Monday, September 11, 2006
Perkumpulan Agen kini tiada...!
Menangislah industri pers Indonesia.
Bayangkan, zaman yang semakin kompleks dengan permasalahan, tapi justru penerbit alergi terbentuknya perkumpulan agen.
Tak ada yang peduli apakah perlu atau tidak adanya perkumpulan agen.
Jadi sekarang ini jika ada sengketa atau ketidak sesuaian yang terjadi dalam hubungan agen dengan penerbit, tidak ada lembaga penengah. Ini semua terjadi karena kesadaran para agen untuk berkumpul dan ketidakmauan penerbit untuk membina para agen untuk bisa memiliki sebuah wadah tidak ada.
Friday, September 08, 2006
TIP
T I P
Dan
“Malam adalah sinar kasih
Yang dinyalakan dalam kegelapan"
Dan
“ Seseorang yang selalu merasa besar,
adalah bila selalu di antara yang
kecil.”***
Rasul SAW : “Jangan bersekutu dengan pengecut, karena ia akan menyempitkan jalan keluar untuk memecahkan kesulitanmu. Jangan dengan orang bakhil karena ia akan melemahkanmu untuk mencapai tujuan. “(Al-Bihar 73 : 304
Thursday, September 07, 2006
Sukamdani
"Kemitraaan akan terjadi, jika Agen Senang dan Penerbit Senang,"ujarmu ketika itu.
Dan ribuan tepuk tangan membahana ketika dirimu selalu menyampaikan pembelaaanmu terhadap agen.
Kini, di zaman yang semakin sulit, ketika media cetak tidak lagi hanya berperang dengan sesamanya, tapi dengan media elektronik terutama televisi, tak terlihat lagi arus ucapan-ucapanmu melalui penerusmu di Bisnis Indonesia. Bahkan dengan sangat arogan mereka membuat surat keputusan yang memaksa agen untuk berhenti saja menjadi agen Bisnis Indonesia jika jumlah langganan tidak sesuai dengan yang mereka tetapkan. Ah, Sukamdani Gito Sarjono...teganya, teganya, teganya!
Ucapan Terima kasih
YAYASAN LOPER INDONESIA
Mengucapkan Terima kasih kepada :
Kompas, Media Indonesia, Republika, The Jakarta Post, Seputar Indonesia, Warta Kota, Berita Kota, Top Skore, Investor Daily, Cosmopolitan Group, Rakyat Merdeka, Satelit News, Indo Pos, Koran Tempo, Suara Pembaruan, Sinar Harapan, Bisnis Indonesia, Konstan,Tempo,
Sanyo, Bumi Asih Jaya, KONI, Metro TV, serta semua pihak baik instansi, maupun
perorangan yang terlibat dan mendukung menyukseskan
LOPER’S FUN RUNpada Hari Cinta Kasih Loper
(LOPER’S DAY)
Tanggal 21 Agustus 2006
Plaza Barat Gelora Bung Karno
Cerianya para Loper, menambah semangat kita untuk terus meningkatkan kesejahteraan mereka, yang telah memberikan sumbangsih sangat besar kepada perkembangan
Industri Pers di tanah air.
BANGKITLAH PENERBITKU
SEJAHTERALAH LOPERKU
Terima kasih
Pengurus Pembina Pengawas
Laris Naibaho-- Agung Adi Prasetyo Dedik Supardiono
Dicky EA--Alexander Stefanus S--Edy Sasmito
Rudy J Sinaga G. Radityo Gambiro Ali Sadikin
Tarman Azzam Syamsudin Hadi Sutarto
H.Machtum Mastoem
Sasongko Soedarjo
Kamsul Hasan
Sugeng Hari Santoso
Zulkifli Lubis
Senior dan Loper Fun Run
Ketua Umum KONI, Agum Gumetar, didampingi Laris Naibaho, Ketua Yayasan Loper Indonesia, melepas peserta Loper Fun Run, Senin pagi 21 Agustus 2006 dalam peringatan Loper's Day di Plaza Barat Senayan, Jakarta. Acara yang didukung oleh seluruh media cetak clan surat kabar ini diikuti sekitar 10 ribu loper se-Jabotabek. Semarak clan kegembiraan para Ioper ini turut dimeriahkan oleh Adi dan imelda KDI. Hadir pula Ruhut Sitompul, yang menyemangati para loper, Sumohadi Marsis (KONI), beberapa pengacara, serta tamu dari kedutaan.
Wednesday, September 06, 2006
Klipping Media Indonesia : Kini Agen Punya 'Agen'
Kini Agen Punya'Agen'
Agen yang satu ini bukan sembarang agen. Ia nama majalah sebagai wadah komunikasi. Dan Agen bukan majalah hura-hura, tapi untuk kaum profesianal.
Menurut Laris Naibaho Ketua Penyunting Agen selama ini penerbit memang tidak per nah membuat bagaimana agar agen memiliki komu-nikasi. Karena kalau agen bersatu, mungkin mereka takut. Padahal sebenarnya tidak perlu. Akhirnya mereka menerbitkan Agen supaya setiap orang yang merasa diririya agen atau bagian sirkulasi, ada tempat sakurannya.
Slogan dari para penerbit, bahwa agen itu ujungtombak, mitra, dan sebagainya, menurutLaris hanyasebuah isapan jempol. "Kami-kami ini kan sudah kumpul sekian puluh tahun, ternyata kita berpikir kita ini di bagian mana sih? Di bagian redaksi, tidak juga. Padahal kalau ada masukan mengenai redaksi, kita ditanya. Di bagian sirkulasi, juga tidak. Tapi kalau ada yang menyangkut pemasaran, kita ditanya. 3agian Man pun tvdak. Tapi kalau misalnya kurang Man di sebuah penerbitan, kita juga ditanya," hujatnya.
Adalah Budi Purnomo Redaktur Pelaksana Agen yang berkisah soal proses lahirnya majalah ini, yakni dimulai Oktober 1995. "Waktu itu sudah ada pertemuan-pertemuan. Kemudian terbit perdana pada Maret 1996;" katanya.
Yang membidani dan kemudian melahirkan ide Agen ada sekitar 12 agen. Karena, Budi Purnomowaktu itu bekerjadi Friendship (nama agen koran yang tempatnya juga sebagai markas (Agen). Tak heran bila ditunjuk menjadi redpel, dan tidak ada orang luar yang menulis di majalah ini.
Majalah ini tidak dijual dan tidak akan pernah dijual serta hanya beredar di kalangan terbatas. Dana yang diperoleh untuk bisa mempertahankan kelangsungan hidupnya berasal dari para agen secar swadaya. Kalaupun ada
iklan-iklan yang terpasang di dalamnya, menurut Laris, itu bukan iklan dalam pengertian yang sebenarnya. "Hanya untuk memperindah sebuah cetakan. Karena kalau nanti kita buat berita saja di sini, sepertinya kurang bagus. Hanya untuk memperindah lay-out, kok.Lagipulapemasangiklan akan rugi karena pembacanya terbatas hanya agen-agen," tambahnya.
Sasaran pembaca selain agen, juga penerbit. Karena penerbit juga perlu
~ Bukan hura•hura
Wan `gratis' karena sekadar mempercantik wajah.
dicerdaskan. Di edisi nomor dua misalnya, pada rubrik_Celotehadajudul Manager lklan Versi Medan: Yang Pontang-Panting Itu Yang Penting, di situ digambarkan penerbit itu juga dicerdaskan. Karena, ada penerbit di bidang-bidang tertentu yang merasa dirinya hebat. Contoh yang paling sederhana, di sebuah penerbitan. Bagian
nerbitan, sama. Artinya, semua berperan serta dalam maju mundurnya sebuah penerbitan. Tidak lagi ada yang arogan atau merasa minder. Sehingga sistem penggajiannya pun barangkali akan tidak berbeda.
Lantas siapa saja yang berdiri 'membekingi' Agen? Bisa disebut H.Mahtum Mastoem (Gatra), Jacob Oetama (Kompas-Gramedia Group) dan Lukman Umar (Majalah Kartini) sebagai pelindung dalam jajaran redaksi. Sementara Sigit Pramono selaku penasihat dan H Muha Setiawan ketua pengarah.
Yang jelas, Laris dan Budi kurang setuju jika dikatakan hanya Mahtum
yang berada di belakang Agen ini. Menurut mereka, pelindungnya nanti bisa saja makin bertambah. "Mungkin akan adaPak Surya Paloh dari Media Indonesia. Cuma karena kita belum bertemu dengan Pak'Surya dan menanyakan apakah bersedia jadi pelindung. Jadi namanya belum bisa dicantumkan di boks redaksi. Rencananya mau ditambah dengan Pak Albert Hasibuan dan Pak Sukamdani Gitosarjono. Tapi juga belum ketemu.” Ujar Laris (Media Indonesia, Minggu 16 Juni 1996)
Agen yang satu ini bukan sembarang agen. Ia nama majalah sebagai wadah komunikasi. Dan Agen bukan majalah hura-hura, tapi untuk kaum profesianal.
Menurut Laris Naibaho Ketua Penyunting Agen selama ini penerbit memang tidak per nah membuat bagaimana agar agen memiliki komu-nikasi. Karena kalau agen bersatu, mungkin mereka takut. Padahal sebenarnya tidak perlu. Akhirnya mereka menerbitkan Agen supaya setiap orang yang merasa diririya agen atau bagian sirkulasi, ada tempat sakurannya.
Slogan dari para penerbit, bahwa agen itu ujungtombak, mitra, dan sebagainya, menurutLaris hanyasebuah isapan jempol. "Kami-kami ini kan sudah kumpul sekian puluh tahun, ternyata kita berpikir kita ini di bagian mana sih? Di bagian redaksi, tidak juga. Padahal kalau ada masukan mengenai redaksi, kita ditanya. Di bagian sirkulasi, juga tidak. Tapi kalau ada yang menyangkut pemasaran, kita ditanya. 3agian Man pun tvdak. Tapi kalau misalnya kurang Man di sebuah penerbitan, kita juga ditanya," hujatnya.
Adalah Budi Purnomo Redaktur Pelaksana Agen yang berkisah soal proses lahirnya majalah ini, yakni dimulai Oktober 1995. "Waktu itu sudah ada pertemuan-pertemuan. Kemudian terbit perdana pada Maret 1996;" katanya.
Yang membidani dan kemudian melahirkan ide Agen ada sekitar 12 agen. Karena, Budi Purnomowaktu itu bekerjadi Friendship (nama agen koran yang tempatnya juga sebagai markas (Agen). Tak heran bila ditunjuk menjadi redpel, dan tidak ada orang luar yang menulis di majalah ini.
Majalah ini tidak dijual dan tidak akan pernah dijual serta hanya beredar di kalangan terbatas. Dana yang diperoleh untuk bisa mempertahankan kelangsungan hidupnya berasal dari para agen secar swadaya. Kalaupun ada
iklan-iklan yang terpasang di dalamnya, menurut Laris, itu bukan iklan dalam pengertian yang sebenarnya. "Hanya untuk memperindah sebuah cetakan. Karena kalau nanti kita buat berita saja di sini, sepertinya kurang bagus. Hanya untuk memperindah lay-out, kok.Lagipulapemasangiklan akan rugi karena pembacanya terbatas hanya agen-agen," tambahnya.
Sasaran pembaca selain agen, juga penerbit. Karena penerbit juga perlu
~ Bukan hura•hura
Wan `gratis' karena sekadar mempercantik wajah.
dicerdaskan. Di edisi nomor dua misalnya, pada rubrik_Celotehadajudul Manager lklan Versi Medan: Yang Pontang-Panting Itu Yang Penting, di situ digambarkan penerbit itu juga dicerdaskan. Karena, ada penerbit di bidang-bidang tertentu yang merasa dirinya hebat. Contoh yang paling sederhana, di sebuah penerbitan. Bagian
nerbitan, sama. Artinya, semua berperan serta dalam maju mundurnya sebuah penerbitan. Tidak lagi ada yang arogan atau merasa minder. Sehingga sistem penggajiannya pun barangkali akan tidak berbeda.
Lantas siapa saja yang berdiri 'membekingi' Agen? Bisa disebut H.Mahtum Mastoem (Gatra), Jacob Oetama (Kompas-Gramedia Group) dan Lukman Umar (Majalah Kartini) sebagai pelindung dalam jajaran redaksi. Sementara Sigit Pramono selaku penasihat dan H Muha Setiawan ketua pengarah.
Yang jelas, Laris dan Budi kurang setuju jika dikatakan hanya Mahtum
yang berada di belakang Agen ini. Menurut mereka, pelindungnya nanti bisa saja makin bertambah. "Mungkin akan adaPak Surya Paloh dari Media Indonesia. Cuma karena kita belum bertemu dengan Pak'Surya dan menanyakan apakah bersedia jadi pelindung. Jadi namanya belum bisa dicantumkan di boks redaksi. Rencananya mau ditambah dengan Pak Albert Hasibuan dan Pak Sukamdani Gitosarjono. Tapi juga belum ketemu.” Ujar Laris (Media Indonesia, Minggu 16 Juni 1996)
Klipping Koran Tempo : RAkyat Merdeka Bantah Hina Agama
KORAN 6TEMPO KAMIS, 7 SEPTEMBER 2006
A5
Rakyat Merdeka Bantah Hina Agama
JAKARTA -Teguh Santosa, Redaktur Eksekutif Rakyat Merdeka yang menjadi terdakwa dalam kasus dugaan penodaan agama, membantah pemuatan karikatur Nabi Muhammad pada situs berita Rakyat Merdeka online bermaksud untuk menghina Islam.
Teguh mengatakan pemuatan gambar tersebut justru untuk menggambarkan dan mengabarkan kepada masyarakat di Indonesia soal penghinaan Jylland-Posten, harian ternama di Denmark yang pertama kali memuat gambar itu. "Jadi itu hanya demi kelengkapan berita, bukan untuk melanjutkan penghinaan. Apalagi ikut menghina," kata Teguh membacakan eksepsi (keberatan) atas dakwaan jaksa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kemarin.
Teguh menilai 12 karikatur Nabi Muhammad yang dilombakan dan dipublikasikan Jylland-Posten memang menghina Islam karena menggambarkan Nabi sebagai teroris.
Karena itu, meski dimuat, gambar itu kemudian diedit oleh Rakya.t Merdeka. Wajah pada karikatur itu ditutup dengan warna merah. Ini dilakukan karena, sebagai seorang muslim, dia sangat paham bahwa penggambaran wajah Nabi Muhammad adalah perbuatan yang diharamkan.
Anggota Dewan Pers, Leo Batubara, sepakat dengan Teguh. Menurut dia, seseorang dapat dipidana menghina agama jika berniat buruk mengajak orang lain memusuhi atau meninggalkan salah satu agama. "Tapi, jika saya Iihat, Rakyat Merdeka online ini hanya bermaksud memberitakan adanya penghinaan agama," kata Leo seusai sidang.
Sahroni, Ketua Tim Advokasi Pembela Jurnalistik, yang menjadi pengacara Teguh, menilai dakwaan jaksa tak jelas, tak cermat, dan tak lengkap. Sebab, kata dia, dakwaan itu tidak menguraikan perbuatan pidana yang dilakukan kliennya.( AGOENC WIJAYA)
A5
Rakyat Merdeka Bantah Hina Agama
JAKARTA -Teguh Santosa, Redaktur Eksekutif Rakyat Merdeka yang menjadi terdakwa dalam kasus dugaan penodaan agama, membantah pemuatan karikatur Nabi Muhammad pada situs berita Rakyat Merdeka online bermaksud untuk menghina Islam.
Teguh mengatakan pemuatan gambar tersebut justru untuk menggambarkan dan mengabarkan kepada masyarakat di Indonesia soal penghinaan Jylland-Posten, harian ternama di Denmark yang pertama kali memuat gambar itu. "Jadi itu hanya demi kelengkapan berita, bukan untuk melanjutkan penghinaan. Apalagi ikut menghina," kata Teguh membacakan eksepsi (keberatan) atas dakwaan jaksa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kemarin.
Teguh menilai 12 karikatur Nabi Muhammad yang dilombakan dan dipublikasikan Jylland-Posten memang menghina Islam karena menggambarkan Nabi sebagai teroris.
Karena itu, meski dimuat, gambar itu kemudian diedit oleh Rakya.t Merdeka. Wajah pada karikatur itu ditutup dengan warna merah. Ini dilakukan karena, sebagai seorang muslim, dia sangat paham bahwa penggambaran wajah Nabi Muhammad adalah perbuatan yang diharamkan.
Anggota Dewan Pers, Leo Batubara, sepakat dengan Teguh. Menurut dia, seseorang dapat dipidana menghina agama jika berniat buruk mengajak orang lain memusuhi atau meninggalkan salah satu agama. "Tapi, jika saya Iihat, Rakyat Merdeka online ini hanya bermaksud memberitakan adanya penghinaan agama," kata Leo seusai sidang.
Sahroni, Ketua Tim Advokasi Pembela Jurnalistik, yang menjadi pengacara Teguh, menilai dakwaan jaksa tak jelas, tak cermat, dan tak lengkap. Sebab, kata dia, dakwaan itu tidak menguraikan perbuatan pidana yang dilakukan kliennya.( AGOENC WIJAYA)
Monday, September 04, 2006
Koperasi Mitra Media Sejahtera, di mana?
Kamis, 10 Mei 2001, di Auditorium Ruang Utama, Hotel Bumi Karsa, Jl.Gatot Subroto Kav.71-73 mulai pukul 09.00 ratusan agen media cetak menggemakan lahirnya “Koperasi Mitra Media Sejahtera.”
Saat itu Surya Paloh yang menjadi Pemimpin Umum Media Indonesia, Rusilah Kasyanto (Saat itu Wk. Pemimpin Umum KOMPAS) memberi sambutan, yang intinya, mereka bersyukur dan mendukung penuh terbentuknya koperasi milik para agen ini.
Sayang, 5 tahun setelah berdiri, pengurus yang dikomandani oleh Tri Utomo sebagai Ketua Umum, Dipa Dilaga sebagai sekretaris, Chamdani, Sukatno, (Bendahara dan wakil), Andiyani (Ketua I), Rathim, juga Koko Widiarko (Wakil Sekretaris) , hanya menjadi kenangan, dan tidak pernah jelas keberadaannya hingga kini. Ntah kemana agen akan mengadu. Karena saat berdiri, setiap agen yang hadir otomatis memiliki simpanan Rp 1.000.000,- ( satu juta rupiah) yang merupakan sumbangan langsung dari penerbit KOMPAS.
Haruskah ini didiamkan terus…?
Saat itu Surya Paloh yang menjadi Pemimpin Umum Media Indonesia, Rusilah Kasyanto (Saat itu Wk. Pemimpin Umum KOMPAS) memberi sambutan, yang intinya, mereka bersyukur dan mendukung penuh terbentuknya koperasi milik para agen ini.
Sayang, 5 tahun setelah berdiri, pengurus yang dikomandani oleh Tri Utomo sebagai Ketua Umum, Dipa Dilaga sebagai sekretaris, Chamdani, Sukatno, (Bendahara dan wakil), Andiyani (Ketua I), Rathim, juga Koko Widiarko (Wakil Sekretaris) , hanya menjadi kenangan, dan tidak pernah jelas keberadaannya hingga kini. Ntah kemana agen akan mengadu. Karena saat berdiri, setiap agen yang hadir otomatis memiliki simpanan Rp 1.000.000,- ( satu juta rupiah) yang merupakan sumbangan langsung dari penerbit KOMPAS.
Haruskah ini didiamkan terus…?
Klipping Award untuk Kompas
Suratkabar terbaik
Harian "Kompas" kembali menerima penghargaan terbaik untuk Kategori Surat Kabar dalam Indonesian Best Brand Award 2006 (IBBA 2006) yang merupakan ajang merek-merek terbaik Indonesia yang diselenggarakan oleh lembaga riset pemasaran MARS bekerjasama dengan majalah Swa. Penghargan yang diterima langsung oleh Pemimpin Redaksi Suryopratomo (Tommy) di Hotel Sangri-La Jakarta, Kamis 27 Juli 2006, itu merupakan penghargaan yang keempat kalinya sejak 2003.
Subscribe to:
Posts (Atom)